Calo Paspor Penyalur ABK ke Kapal China yang Lompat ke Laut, Diciduk Polisi

Calo paspor ABK

TOPMETRO.NEWS – Polisi kembali menangkap satu orang pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diduga menyalurkan ABK asal Indonesia kerja di kapal ikan China. Satu orang itu kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Penangkapan pada tersangka berinisial HA (41) itu dilakukan Subdit IV Ditreskrimun Polda Kepri. HA dibekuk di kediamannya di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Rabu (11/6/2020) dini hari. Sebelumnya, polisi juga sudah menangkap tersangka lainnya SF di Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (11/6/2020).

Calo Paspor ABK Bikin Dokumen Palsu

Dirreskrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Dharmanto mengatakan, peran HA dalam kasus ini adalah sebagai calo paspor.

“Dia juga pembuat dokumen Basic Savety Training (BST) palsu, dia yang membuatkan dokumen palsu untuk korban, Andri Juniansyah,” ujar Arie, Jumat (12/6/2020).

Minta Bayaran Rp 2,5 Juta

Dalam aksinya, HA melakukan pengurusan paspor untuk korban dengan meminta bayaran sebanyak Rp 2.500.000.

“Tersangka juga memalsukan surat rekomendasi Perusahaan PT Panca Ashma Tunggal untuk memudahkan pembuatan pasport korban Andry Juniansyah dan juga membuat dokumen BST palsu yang akan digunakan oleh korban dalam bekerja di luar negeri,” kata Arie.

Kini, pelaku sudah dibawa ke Bareskrim untuk dilakukan pemeriksaan dan dilakukan pengembangan perkara.

Terombang Ambing di Perairan Karimun

Diketahui, dua ABK WNI itu nekat terjun ke laut sebelumnya. Mereka (foto) ditemukan terombang ambing di perairan Karimun, Provinsi Kepri di perbatasan dengan Malaysia. Kedua ABK mengaku tidak kerasan mendapat perlakuan kekerasan verbal hingga fisik. Mereka akhirnya nekat kabur. Keduanya diselamatkan nelayan asal Kabupaten Karimun.

Sering Diperlakukan Kasar

Dua ABK bernama Reynaldi dan Andri Juniansyah mengakui di atas kapal itu ada 10 ABK asal Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Mereka juga disebutkan mendapat perlakuan serupa.

BACA SELENGKAPNYA | Gaji tak Dibayar, Anak Siantar Lompat ke Laut, 7 Jam Terombang Ambing

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, gaji tak dibayar malah diduga sering dianiaya. Inilah yang dialami 2 orang WNI atas nama Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30). Tak tahan sering diperlakukan begitu menjadi alasan mereka memilih terjun dari kapal tangkap ikan berbendera asing, tempatnya bekerja, ke laut di perairan Karimun.

Dari penuturan kedua pria itu di Mapolsek Tebing, selama berada di kapal bernama Lu Qing Yuan Yu 213 asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), mereka mengalami penyiksaan seperti ditendang dan dipukul.

reporter | Dpsilalahi
sumber/foto | suara/dokumentopmetro.news

Related posts

Leave a Comment